14 September 2010

Perbedaan Silaturahmi dan Silaturahim


Umat Islam Indonesia adalah umat yang suka bersilaturahmi. Saling berkunjung, saling menyapa dan saling berkomunikasi. Tetapi, mengapa tetap saja selalu menghadirkan kebencian, kedengkian dan konflik, padahal silaturahmi terus dijalin banyak pihak?

Kalau boleh dikatakan penyakit, penyakit itu adalah seringkali kita keliru menggunakan istilah kata. kita keliru menggunakan istilah silaturahmi. Padahal, yang betul adalah silaturahim.

Lantas, apa bedanya silaturahmi dengan silaturahim ?padahal susunan hurufnya sama saja. Ya, memang perbedaannnya ada pada akhiran yang ada pada huruf mim.

Pada dasarnya silaturahmi berasal dari dua kata, “silah” dan “rahmi”. Silah artinya menyambungkan. Sedang rahmi artinya rasa nyeri yang diderita para ibu ketika melahirkan. Hal ini tentu sangat berbeda rahim yakni menyambung rasa kasih sayang dan pengertian.

Itu sebabnya kebencian, kedengkian dan konflik masih saja ada meski silaturahmi terus terjalin. Sebab, yang kita sambung adalah rasa nyeri para ibu kita ketika melahirkan tadi.

Written by Hidayat Nur Wahid

Catatan :

Silaturrahim: dikhususkan untuk golongan yg berhubungan darah atau dari satu Rahim.
Misalnya hubungan antara abang, adik, kakak, ayah, ibu, nenek, kakek dsb yg ada hubungan darah.

Silaturrahmi: sebuah hubungan antar manusia dari berbagai suku bangsa..
Persahabatan kita di Blogger Subang bisa dipererat dengan Silaturrahmi, bukan Silaturrahim !
Walaupun ada anggapan Silaturrahim lebih tepat dan sangat Islami, tapi itu salah.

5 komentar:

jejak annas mengatakan...

trims, setiap kata dan ungkap adalah inspirasi utk blog ini heheheheh

jejak annas mengatakan...

saya suka fotonya mang..... keren eung. apalagi yg kurus2 itu, sadap abis.....

bedbug-gokil mengatakan...

Silaturrahim (shad, lam, ta' marbuthoh, aliflam, ro', ha', mim) itu berasal dari bahasa arab; "silah" dan "rahim", kemudian diadopsi kedalam bahasa indonesia dan telah dibakukan dengan tanpa mengubah makna asal yaitu menyambungkan persaudaraan, baik persaudaraan dari satu rahim (satu darah-kandung) ataupun dari satu rahim aqidah (islam), dan semua orang di dunia ini adalah saudara dari rahim manusia pertama (Hawa) tanpa membedakan ras, suku bangsa dan agama serta kepercayaan.

Seperti halnya kata "Muhrim" yg sudah kagok selalu dimaksudkan untuk konteks orang yg masih ada hubungan keluarga dekat sehingga terlarang untuk dinikahi. Padahal jika dilacak pada bahasa aslinya (bahasa arab), muhrim itu merupakan sighat fa'il (bentuk subjek) dari "ahroma, yuhrimu, ihrom" yg berarti orang yg sedang berihrom atau sedang melaksanakan ibadah haji. Kamus Besar Bahasa Indonesia yg dikeluarkan oleh DEPDIKNAS edisi revisi 2008 pun sudah mengklarifikasi pemaknaan kata "muhrim" tersebut dengan mencantumkan dua makna; ber-ihom dan hubungan keluarga.

Adapun "rahmi" (ro', ha', mim, ya' -nisbat-) itu sebagaimana diinterpretasikan -dengan tidak mengurangi rasa hormat- oleh Bapak Hidayat, memang bermakna rasa nyeri yang diderita para ibu ketika hamil atau melahirkan. Dikarenakan pada ujung kata terdapat "ya' -nisbat-, maka menunjukkan ada kata depan yg disembunyikan, yaitu kata "waja'", karena selalunya sebuah kata yg menggunakan "ya -nisbat- mengandung padanan kata depan yg bisa merujuk nisbat tersebut. Namun sangat tidak nyambung sekali jika kata "rahmi" (dalam konteks semantika arab)dipadankan dengan kata "silah". Terlebih jika "Silaturahmi" ditafsirkan sebagai penyebab kebencian, kedengkian dan konflik dengan apologi "sebab, yang kita sambung adalah rasa nyeri para ibu kita ketika melahirkan tadi."

Pada akhirnya, kita jangan coba-coba melafalkan kalimat "silaturrahmi" dihadapan orang arab, karena kalimat ini selain rancu, juga tidak pernah digunakan oleh bangsa arab sendiri. Adapun melafalkan "silaturrahim" itu dapat dimengerti oleh sebagian bangsa arab, karena mereka jarang menggunakan kalimat "silaturrahim ini" melainkan menggunakan kata "ziarah" (berkunjung). walaupun sebagian mereka tahu kata "rahim" ini terdapat dalam pesan Rasul Saw: "man kana yu'min billah wal-yawmil-akhir, fal-yasil rahimahu".

sedikit kesimpuan:

- Silaturahmi tetap bermakna silaturahim, karena sudah dibakukan oleh leksikografi indonesia.

- Silaturahmi hanya ortografi dari bahasa asal -arab- "silaturahim".

- Silaturahmi merupakan korban dari fenomena fonetis orang indonesia.

Wallahu A'lam

bedbug-gokil mengatakan...

Silaturrahim (shad, lam, ta' marbuthoh, aliflam, ro', ha', mim) itu berasal dari bahasa arab; "silah" dan "rahim", kemudian diadopsi kedalam bahasa indonesia dan telah dibakukan dengan tanpa mengubah makna asal yaitu menyambungkan persaudaraan, baik persaudaraan dari satu rahim (satu darah-kandung) ataupun dari satu rahim aqidah (islam), dan semua orang di dunia ini adalah saudara dari rahim manusia pertama (Hawa) tanpa membedakan ras, suku bangsa dan agama serta kepercayaan.

Seperti halnya kata "Muhrim" yg sudah kagok selalu dimaksudkan untuk konteks orang yg masih ada hubungan keluarga dekat sehingga terlarang untuk dinikahi. Padahal jika dilacak pada bahasa aslinya (bahasa arab), muhrim itu merupakan sighat fa'il (bentuk subjek) dari "ahroma, yuhrimu, ihrom" yg berarti orang yg sedang berihrom atau sedang melaksanakan ibadah haji. Kamus Besar Bahasa Indonesia yg dikeluarkan oleh DEPDIKNAS edisi revisi 2008 pun sudah mengklarifikasi pemaknaan kata "muhrim" tersebut dengan mencantumkan dua makna; ber-ihom dan hubungan keluarga.

Adapun "rahmi" (ro', ha', mim, ya' -nisbat-) itu sebagaimana diinterpretasikan -dengan tidak mengurangi rasa hormat- oleh Bapak Hidayat, memang bermakna rasa nyeri yang diderita para ibu ketika hamil atau melahirkan. Dikarenakan pada ujung kata terdapat "ya' -nisbat-, maka menunjukkan ada kata depan yg disembunyikan, yaitu kata "waja'", karena selalunya sebuah kata yg menggunakan "ya -nisbat- mengandung padanan kata depan yg bisa merujuk nisbat tersebut. Namun sangat tidak nyambung sekali jika kata "rahmi" (dalam konteks semantika arab)dipadankan dengan kata "silah". Terlebih jika "Silaturahmi" ditafsirkan sebagai penyebab kebencian, kedengkian dan konflik dengan apologi "sebab, yang kita sambung adalah rasa nyeri para ibu kita ketika melahirkan tadi."

Pada akhirnya, kita jangan coba-coba melafalkan kalimat "silaturrahmi" dihadapan orang arab, karena kalimat ini selain rancu, juga tidak pernah digunakan oleh bangsa arab sendiri. Adapun melafalkan "silaturrahim" itu dapat dimengerti oleh sebagian bangsa arab, karena mereka jarang menggunakan kalimat "silaturrahim ini" melainkan menggunakan kata "ziarah" (berkunjung). walaupun sebagian mereka tahu kata "rahim" ini terdapat dalam pesan Rasul Saw: "man kana yu'min billah wal-yawmil-akhir, fal-yasil rahimahu".

sedikit kesimpuan:

- Silaturahmi tetap bermakna silaturahim, karena sudah dibakukan oleh leksikografi indonesia.

- Silaturahmi hanya ortografi dari bahasa asal -arab- "silaturahim".

- Silaturahmi merupakan korban dari fenomena fonetis orang indonesia.

Wallahu A'lam

bedbug-gokil mengatakan...

udah komen, tapi gagal b'coz "your comment too large" katanya. Jadinya komen untuk entri "Perbedaan Silaturahmi dan Silaturahim" ane posting di bilik kepinding dah. silahkan cekidot di TKP:

http://bilik-kepinding.blogspot.com/