06 September 2010

Catatan Blogger Dodol part 1...

Dimulai ketika saya menapaki transisi dalam kehidupan, pada posisi mengajar di sebuah SMA swasta di subang, awal januari 2009. Waktu itu saya mulai serius membuat dan memfungsikan sebuah blog, walaupun mengenal blog sekitar tahun 2007. Tapi 2009 merupakan awal dari sebuah cerita dimana blog berpengaruh buat kehidupan. Hari itu menjelang magrib saya berjalan menyusuri sebuah pujasera yang tepat di jantung kota Subang, sambil melihat bermacam-macam jajanan, ya mungkin karena pujasera namanya juga. Saya harus ke jakarta besoknya, makanya hari itu saya berencana membeli oleh-oleh khas subang sebagai buah tangan. toko demi toko tak terlewat untuk dikunjungi, sampai pada sebuah toko gerai buah yang menyajikan makanan khas daerah Subang. Mata saya tertuju pada dodol nanas, dodol nanas itu sangat lucu, pengemasannya sangat rapi, bagus dan menarik. Ada yang 400gr ada juga yang 1 kg. Tanpa tawar menawar harga akhirnya saya beli 4 kemasan yang 400gr dan kemasan 1 kg. Sesampai rumah saya tidak berhenti untuk memandangi kemasan dodol itu. Layak jual pikir saya, maksudnya bukan hanya sekedar di jual di toko toko biasa, ini layak masuk retail-retail besar. Positif saja pikiranku, padahal waktu itu sampai tidak saya buka, jangankan dimakan, di buka pun tidak. Selepas dari jakarta, badan pun belum saya baringkan, tak lama dering telepon berbunyi. Ternyata saudara saya telepon hanya untuk bilang bahwa dodol nanas itu sangat enak, punya cita rasa khas nanas. Lebih enak dari dodol garut ujarnya. Selepas teleponpun saya terus berfikir. Tak lama saya lari ke sebuah warnet, disanalah saya mulai membuat sebuah blog, waktu itu saya beri nama http://subangshop.blogspot.com. Setelah foto dan spesifikasi dimasukan, saya berusaha mencari tahu tentang bagaimana caranya memasang iklan di situs iklan gratis. Besoknya saya iklankan prodak dodol itu, walaupun saya belum ketemu dangan pabrik pembuatan dodol tersebut, tapi saya memakai patokan harga dari harga pasaran. Tiga hari dari di iklankan, telepon dengan nomor yang ga tau siapa masuk, ternyata orang Surabaya memesan dodol sampai 40 kg, dengan sangat gembira saya lari ke toko oleh oleh untuk negosiasi harga. Ternyata harganya tidak cocok, bahkan minus kalau sampai ongkos kirimnya mahal. Dan dengan tanpa habis pikir saya langsung ke JalanCagak yang merupakan sentra Dodol nanas, akhirnya ketemu lah dengan sebuah UKM, alhamdulillah negosiasi harga selesai dengan membawa harapan keuntungan. Besoknya dodol sudah saya kirim, karena malam harinya pembeli sudah mentransfer uang full. Dengan rasa optimis itu saya kembali melakukan aktifitas mengiklan di situs gratisan, lepas seminggu setelah iklan di buat, masuk pemesan via Yahoo Masenger, senangnya ga kepalang,,dia dari bali, 80 kg dia pesan. saya suruh dia transfer, selang 1 jam transferan sudah masuk, langsung saya pergi ke jalan cagak untuk memesan dodol. Besoknya dikirim via agen pengiriman. Sebulan dari itu, mulai geliat pemesan datang lewat blogku. Sekali lagi alhamdulillah, akhirnya ada pemesan dengan jumlah 200 kg perminggu.
Read more...

Catatan Blogger Dodol part 2...

Pikir saya 200 kg adalah jumlah yang fantastis untuk seorang blogger yang menggunakan warnet. Blog itu website gratisan, semua serba gratis, mengapa saya sebut fantastis. Mulai dengan pemesanan itu saya kontak langsung pabrik, mereka sudah langsung respon dengan hanya kontak telepon. Saat itu barang langsung diantar ke pemesan di serpong, sambil jalan jalan pikirku. Saat sampai, benar saja, dodol langsung di sebar di retail yang ada di serpong tangerang, ada 10 retail dan gerai buah. Wah..ini merupakan sebuah pencapaian terbesar pikirku. Sambil jalan menuju pulang, otakku terus tak henti hentinya berdialog, jika,,,jika..dan jika. Semua menjadi semangat, malah perjalanna menuju subang pun sampai ga terasa sudah sampai. Saya terus cek keberadaan dodol di serpong,,minggu yang bagus, semua berjalan mulus sampai 3 bulan. Menginjak bulan ke empat mulai muncul masalah, mulai dari besarnya biaya iklan yang di tetapkan oleh retail, ditambah dengan adanya retur barang yang tanpa ada bukti bahwa dodol itu retur, permainan mereka pikirku. Ya sudahlah, akhirnya saya berinisiatif untuk menaikan harga, walaupun beresiko. Entah dari mana asalnya, tiba tiba dalam jangka satu minngu dari pengiriman, ada masalah dengan kualitas dodol, muncul jamur putih didalamnya. Komplain demi komplain saya terima, hari itu saya sampai menari 120 kg, sebuah kerugian besar. Tapi semua adalah pelajaran, dan semua itu merupakan salah satu proses untuk menjadi blogger sejati. Blogger subang ...moal gagal !!!
Read more...