15 Desember 2010

Remaja, Seks dan Aborsi

Dulu saya seringkali mendengar kata aborsi dari film dan berita, ngeri juga mendengarnya. Rentang waktu tahun 2005, kabar aborsi pun mulai terdengar ke daerah. Kalau kita merunut masalah aborsi, pada dasarnya aborsi di lakukan karena kehamilan yang tidak diinginkan, berbagai alasan, mulai karena dia di perkosa, alasan ekonomi bahkan karena hamil di luar nikah. Menurut agama juga aborsi sama saja dengan pembunuhan, menghilangkan nyawa orang. Nah kenapa sering terjadi aborsi? karena kita sering disuguhi film-film yang berbau porno, remaja kita seringkali membuka situs porno di sela membuka sosial media. Makanya ketika semua sudah menjadi biasa membuka situs porno, maka kecenderungan remaja kita adalah mempraktekannya. Disinilah peran orang tua dan guru yang bisa menerangkan fungsi alat seksual, hal ini bukan lagi hal tabu. Internet adalah salah satu penyebab free seks, makanya muncul gerakan internet sehat. gerakan anti pornografi, semua itu karena pergaulan remaja sangat menghawatirkan. Blogger Subang juga merupakan salah satu nahkoda untuk memberikan penyuluhan kepada remaja Subang untuk tidak mengakses situs porno, dan mengarahkan remaja kita untuk lebih mengembangkan kepada hal yang positif, salah satunya menulis di blog. Mudah-mudahan Blogger Subang mendapat dukungan dari semua pihak untuk mencegah remaja-remaja Subang untuk tidak lagi mengakses situs porno.
Read more...

Sayang Nyawa atau Sayang Rokok???

Hari sabtu malam minggu saya keliling kota Subang, sambil jalan-jalan melihat keramaian. Tepat di pusat kota saya lihat mulai spanduk, baligo sampai umbul-umbul, semua semarak dengan merek sebuah rokok. Sambil naek motor berfikir, apa maksudnya menghabisi kota dengan spanduk, baliho dan umbul-umbul rokok semua? kata orang sunda mah " Aya aya wae, rokok ge diijinan wae, teu mikir dampakna kitu". Indonesia menempati urutan ketiga penderita paru-paru dan jantung akibat rokok, dengan jumlah mencapai 146.860 jiwa. Dari jumlah tersebut ternyata prevalensi tertinggi pada usia 15-19 tahun, jumlahnya mencapai 32,2 %. Lebih memprihatinkan lagi, para perokok pada usia anak-anak (5-9 tahun), jumlahnya meningkat tajam. Ah saya juga tahu, semua orang sadar bahwa merokok itu berbahaya, apalagi buat wanita, merusak janin. Iklan rokok sangat besar, hampir di setiap sudut, tapi peringatan berbahayanya rokok di tulis di bawah dan di tulis sangat kecil. Orang yang merokok berdalih, bagaimana dengan petani tembakau? kalau rokok di stop?yang di perlukan adalah keberanian pemerintah untuk memberhentikan, bahkan menutup perusahaan rokok. Sudah parah sekali tingkat penyakit jantung akibat rokok, saya hanya mau bilang " hai perokok, jangan beralibi terus, padahal kamu tahu rokok berbahaya ", Yang bikin menghawatirkan banyak anak sd sudah merokok, pegawai merokok, guru merokok, bagaimana anak ga merokok, da gurunya juga ngeroko, mungkin guru merokok, anak ngeganja. Astagfirullah... ngeri. Mudah-mudahan promosi besar-besaran rokok bisa diimbangi dengan gerakan " anti rokok " sehingga kita bisa meminimalisir pengguna rokok, minimal di daerah kita dulu, selain seminar dan penyuluhan tentang bahaya rokok tentunya.
Read more...