08 September 2010

Ramadhan Terindah

Setiap tahun ramadhan demi ramadhan saya lalui dengan khusyu, seingat saya tidak ada catatan negatif dari tiap tahunnya. Entah itu bocor atau sakit, selalu tamat satu bulan menjalankan puasa. Tapi saya rasa ramadhan tahun ini benar benar puasa yang paling indah, berkesan serta penuh godaan, dan sekaligus paling menyesakan. Sesuatu yang indah itu ketika saya bertemu dan sangat sering bertemu dengan kawan kawan blogger subang untuk merumuskan agenda pesantren multimedia. Hampir setiap malam sampai menjelang sahur kami selalu berkumpul. Perekrutan peserta membuat kami sport jantung, setelah proposal dan surat undangan kami sebar ke sekolah sekolah, tetap saja min 7 belum satu pun peserta yang daftar, atu menanyakan. Malam itu saya dan mang annas berinisiatif untuk memasang famplet di semua SMA/SMK se subang, gilanya hal itu di lakukan malam hari, dengan cuaca yang sangat dingin kami berdua bergerilya malam itu ke sekolah sekolah. selepas sahur kami tidur. Besoknya bergerilya lagi ke sekolah sekolah, siang itu di temani dengan kawan kawan blogger lainnya. Lebih radikal lagi ketika saya di temani mang oki sampai keliling ke setiap kelas di SMK Bina Putera. huh,,itu pengalaman indah, sampai pelaksanaan, kepala dinas pun hadir, acara itu sukses, terima kasih kawan kawan blogger, kerjasama kita moal gagal. Thank mang annas, mang oki, mang brian, mang deden, bu seni. kalian militan,,, Selepas pesantren multimedia, agenda blogger subang semakin banyak, road show ke smk se subang, lomba menulis dan seminar leadership. Disana terbersit ambisi saya yang tetap ingin membuat sebuah perguruan tinggi, setelah tahu pemateri di seminar leadership itu owner sebuah perguruan tinggi, sontak saya merasa di amini,,semangat itu selalu saya jaga. Mendekati akhir ramadhan muncul efek kritis yang selalu saya munculkan di kantor, ternyata orang orang kantor terganggu dengan statement saya yang menyudutkan mereka yang berotak koruptor. Sampai akhirnya ketika semua orang 113 karyawan mendapat THR, saya satu satunya orang yang tidak mendapatkan THR. Bagi saya bukan jumlah uang yang jadi masalah, tapi mereka mencoba membungkam orang yang kritis, tapi ingat wahai para koruptor, mulut saya tidak akan berhenti berbicara. Semoga mereka bertaubat, sebelum kebenaran membongkar mereka. Ini warna terakhir di bulan ramadhan, sesak, tapi sekaligus senang, doa saya dikabulkan, doa saya tidak akan memerima uang hasil korupsi. Wallahu'alam .

1 komentar:

rosgani mengatakan...

Sebuah tulisan yang menohok para koruptor, happy ramadhan Kang... Selamat Idul Fitri