20 September 2010

Penjaja Seks atau Yang Terjual??

Siang itu matahari panas luar biasa, sampe untuk berjalan 20 meter saja saya harus berpeluh banyak. Hari itu sekitar pukul 13.00, jam makan siang, satu rombongan masuk ke sebuah cafe, yang kebetulan saya pun makan siang di cafe tersebut. Tidak terlalu lama mereka pun memesan makanan, sambil menunggu mereka berbisik bisik ke yang punya cafe, tidak terlalu lama datang laki laki yang saya boleh bilang dia seorang banci. Tak lama dia menghampiri rombongan tersebut, dan memberikan satu album foto. Terus saja saya makan sembari mendengar dialog mereka. Ternyata banci itu menawarkan foto foto wanita penjaja seks. Pikiran dan pendapatku selalu bilang bahwa rata rata banci itu adalah germo dari para penjaja seks. Ternyata hari itu benar, banci itu bernegosiasi harga. Satu wanita per show time 300.000,- kata dia, tak lama dia menelepon seseorang. Tak lama berselang muncul wanita yang mungkin dalam foto itu. Rombongan itu mengerutkan dahi, mungkin ga cocok, tapi saya lihat mereka memberi 100.000,- kepada perempuan itu, setelah menerima langsung pergi. Sepertinya negosiasi gagal, karena tidak cocok. Walaupun rombongan tapi saya lihat hanya dua orang yang akan memakai penjaja seksnya. Tak lama datang lagi perempuan yang berbeda, ternyata percis seperti tadi, mereka tidak cocok. Mungkin banci itu sudah kesel, dia menawarkan seorang perawan dengan tarif 1.500.000,-, mereka mengiyakan, cuma dia bilang tidak bisa sekarang karena dia masih kelas 3 SMP. Demi Allah saya kaget, tadi saja perempuan yang ditawarkan sangat muda, walau secara fisik mereka tinggi semampai, sekarang yang banci itu akan jual seorang perawan kelas 3 SMP. Apa yang terjadi dengan kota tempat tinggalku?? sebuah fenomena pelacurankah?atau sindikat penjualan anak?? karena yang mereka tawarkan anak yang masih di bawah umur. Kalau hanya pelacuran mungkin mereka hanya berurusan dengan kebutuhan perut, atau mungkin gaya hidup. Tapi kalau sudah penjualan perawan dengan anak yang masih di bawah umur, mungin ini sudah masuk pidana penjualan anak. Wallahu'alam. Semoga ada sikap dan tindakan yang tegas dari pemerintah kotaku. Ini baru satu cafe, belum tempat tempat yang memang terkonsentrasi dengan penjaja seks.

1 komentar:

Arif Chasan mengatakan...

hah?
bener2 *** undercover...