05 September 2010

Tv, Mengendurkan dan melenturkan moral ??

Terus terang saya khawatir jika melihat anak anak balita yang tak bisa lepas dari televisi. Pada umuran balita dampaknya lumayan parah,,mulai dari sering marah jika TV dimatikan sampai meniru adegan kekerasan. Saya berfikir tv berpengaruh pada anak dan remaja ada dua hal. Yang pertama, mempertinggi agresifitas serta membuat mereka cenderung menyukai kekerasan. Dan kedua, mengendurkan dan melenturkan nilai-nilai moral. Alasannya sederhana,,kita di hadapkan dengan TV cabel yag berpuluh-puluh chanel. Di beberapa negara berkembang, Indonesia masih pemegang rekor tertinggi dalam kepemilikan antena parabola/cabel. Di negara asia saja jarang kita melihat antena parabola bermunculan di atap atap rumah. Tapi di Indonesia, jangankan di atap rumah, kadang mereka ikhlas iuran secara kolektif hanya untuk menikmati suguhan acara parabola. Belum ada penelitian yang jelas mengenai dampak dari televisi, namun jika melihat tayangan kekerasan serta sinetron sinetron yang malah memberikan contoh buruk pada kita, saya yakin akan nampak efeknya. Hal kecil dampak pada remaja adalah ketika remaja di sekolah suka memotong pembicaraan, makan permen karet di kelas, membuat gaduh, berpakaian tidak sopan, membuang sampah sembarangan. Bahkan efek yang sangat ekstrim lainnya yaitu bunuh diri, pemerkosaan, perampokan, penyalahgunaan narkotika, alkohol dan hamil di luar niakah. Kekerasan dan free sex sangat mewarnai berita tentang remaja. Kita harus ingat, bangsa kita agak tangkas jika meniru hal-hal negatif dari luar. Maka sedia payung sebelum hujan.

0 komentar: